Kamis, 11 Oktober 2012

CeRpEnN qHuU


Menahan Sakit Demi Orang yang Disayang
Disebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada seorang anak yang berumur 14 tahun ia duduk dikelas 3 SMP, dia anak yang cantik, pintar, baik, sopan dan patuh. Dia adalah murid yang sering menjuarai perlombaan-perlombaan antar sekolah, antar kabupaten dan antar provinsi, dia pun hampir memenangkan perlombaan tingkat nasional.
Candy nama anak itu, dia memiliki banyak sahabat-sahabat yang sayang dengannya. Nama sahabatnya adalah Wiwi dan Lena, mereka adalah sahabat Candy dari kelas 1 SMP. Mereka sangat menyayangi Candy, Candy pun sangat menyayangi mereka.
Beberapa bulan ini Candy sering mengalami gejala-gejala seperti pingsan, pusing dan mimisan. Karna sering mengalami semua itu Candy pergi ke dokter untuk memeriksakan dirinya. Hari kamis sepulang sekolah Candy pergi ke rumah sakit, sebenarnya 2 sahabatnya ingin mengantarkannya, tetapi Candy menolak dan akhirnya Wiwi dan Lena pun mengijinkan Candy pergi seorang diri ke rumah sakit. Candy pergi kerumah sakit dengan menggunakan taksi.
Sesampainya dirumah sakit, Candy pun langsung menuju keruangan dokter Sammy. Dokter pribadi keluarganya. Tok...Tok...Tok...!! Candy mengetuk pintu ruangan dokter Sammy, dokter Sam pun mempersilahkan Candy masuk dan duduk. Candy langsung ditanya-tanya oleh dokter Sam. Dokter Sam bertanya “ada apa Candy, apa ada yang bisa saya bantu?” jawab Candy “beberapa bulan ini saya sering pusing, pingsan, dan mimisan dok, kira-kira saya terkena penyakit apa ya dok?” tanpa basa-basi dokter Sam segera memeriksa Candy dan mengambil sampel darah Candy untuk dites dilaboraturium. Setelah diambil darahnya Candy dipersilahkan untuk pulang dan kembali esok hari.
Keesokan harinya setelah pulang sekolah Candy pergi lagi kerumah sakit dengan menggunakan taksi lagi. Sesampainya dirumah sakit, seperti kemarin Candy masuk dan mengetuk pintu dokter Sam. Tok...Tok...Tok!! Dokter Sam pun mempersilahkan Candy masuk dan duduk. Sebelum duduk dokter Sam mengambil hasil tes dilaci dibelakang kursi. Dokter Sam pun duduk lalu membuka amplop hasil tes itu lalu membaca hasil tes itu didalam hati, sebelum dokter Sam memberitahu semuanya kepada Candy, dokter Sam meminta Candy agar sabar dan tabah menjalani ini semua. Candy pun mematuhi. Dokter Sam pun memberi tahu kepada Candy bahwa ia mengidap penyakit kanker darah stadium terakhir, kata dokter Sam umur Candy tinggal 3 bulan lagi. Awalnya Candy berusaha menahan air matanya, tetapi Candy tidak dapat menahan perasaan sedihnya air mata Candy pun menetes. Karna Candy sayang dengan orang tuanya dan sahabatnya, Candy pun meminta agar dokter Sam tidak memberitahu semua ini keorang tuanya. Awalnya dokter Sam tidak mau menuruti tetapi karna Candy memaksa akhirnya dokter Sam pun menuruti. Dengan perasaan sedih Candy pun pulang, diperjalanan menuju rumah, air mata Candy masih saja menetes. Sesampai didepan rumah Candy pun langsung membersihkan matanya dari tetesan air mata. Candy mengetuk pintu rumahnya, Tok...Tok...Tok...!! Ibu Candy segera membukakan pintu, setelah dibukakan pintu Candy pun langsung masuk lalu menyalimi tangan ibunya, karna khawatir ada sesuatu yang terjadi sampai Candy menangis, ibi Candy pun bertanya “sayang, kenapa wajah kamu pucat sekali dan mata kamu terlihat lebam seperti habis menangis saja?” Candy pun menjawab “gak ada apa-apa kok ma, tadi kepala Candy agak sedikit pusing saja”. Karna ibunya sayang sekali kepada Candy ia takut terjadi apa-apa kepada Candy, Candy pun disuruh untuk beristirahat dan ibu Candy segera menelpon dokter Sam. Tapi Candy sempat mencegah, Candy berkata “tidak usah memanggil dokter Sam ma, Candy Cuma pusing biasa, paling-paling kalau dibawa tidur 1 jam pusingnya pasti hilang” ibu Candy pun tidak jadi menelpon dokter Sam, ibu Candy berkata “ya sudah kamu istirahat saja dikamar nanti ibu buatkan teh hangat dan bubur, nanti kalau sudah jadi mama bawakan kekamar ya sayang?” Candy pun pergi kekamar, Candy seperti orang yang tak punya semangat hidup, dipikiran Candy hanya “Hidupku Tinggal 3 Bulan Lagi”. Didalam kamar Candy hanya terbaring dengan lemas sambil berfikir, “Hidupku Tinggal 3 Bulan Lagi”. Itu saja yang ada otak Candy.
Beberapa menit kemudian ibu Candy masuk dengan membawa teh dan bubur. Karna sudah banyak menangis mata Candy jadi kelelahan, dan saat ibunya masuk Candy pun sudah tertidur. Karna wajah Candy saat tidur terlihat sangat kelelahan ibu Candy tidak tega membangunkannya, jadi teh dan bubur yang dibuat ibu Candy dibawa lagi keluar.
Keesokan harinya sekitar pukul 05.30 pagi Candy sudah bangun, Candy segera mandi lalu membersihkan tempat tidurnya. Setelah membersihkan tempat tidur dan memakai seragam sekolah Candy duduk sejenak didepan meja rias seraya mempercantik dirinya. Setelah selesai Candy pun langsung keluar menuju ruang makan, disana sudah ada mama dan papa Candy dan Cindy adik Candy yang sekarang duduk dikelas 1 SMP.
15 menit kemudian Candy selesai sarapan. Candy pun berpamitan dengan papa dan mamanya, Candy pun pergi kesekolah bersama dengan adiknya Cindy karna mereka satu sekolah. Mereka berdua berangkat dengan diantar supir mereka.
17.05 mereka sampai disekolah, jarak antara rumah Candy kesekolah memeng sedikit jauh tapi kalau pergi kesekolah menggunakan kendaraan seperti mobil bisa menempuh waktu sekitar 10-20 menit saja.
Setelah sampai Candy segera masuk kekelas. Mereka pun dbelajar dengan sangat tenang. Tet...Tet...Tet...! Bel istirahat. Kedua teman Candy pun mengajaknya untuk isttirahat dikantin, tetapi Candy menolak ia bilang ia tidak ingin makan atau pun minum, karna lagi malas. Akhirnya Wiwi dan Lena pergi kekantin hanya berdua saja, saat dikantin mereka berdua bertemu dengan Cindy, Cindy pun bertanya, “mana ka’Candy? Kok enggak sama-sama kalian sih?” Wiwi pun menjawab, “katanya dia lagi malas kekantin, jadi dia menunggu dikelas saja”. Setelah sekitar 10 menit Wiwi dan Lena pun kembali kekelas, mereka membawakan Candy sebotol minuman dan beberapa makanan ringan. Candy pun meminum dan memakan makanan itu. Tet...Tet...Tet...! Bel masuk berbunyi.
Setelah pelajaran selesai semua Wiwi, Lena, dan Candy pun langsung menuju keparkiran untuk mengambil mobil, trnyata diparkiran sudah ada Cindy yang menunggu untuk ikut pulang.
Hari perhari sudah terlewati, sudah hampir 2 bulan terlewati keadaan Candy pun semakin parah. Candy selalu menolak jika diajak pergi kedokter untuk periksa. 4 minggu sebelum waktu yang ditentukan Candy masuk kerumah sakit dan koma, 1 minggu sebelum waktunya Candy sadar kodis Candy semakin membaik, saat itu Candy baru mengaku dengan orang tuanya dan kedua sahabatnaya kalau dia menderita penyakit kanker darah stadium terakhir. Sekitar 2 jam sebelum pukul 00.00 atau waktu pergantian hari, keadaan Candy semakin kritis. Candy sempat berpesan saat dia sadar dia berkata, “nanti kalau Candy sudah tiada, Candy mau kalau kalian semua jangan melupakan aku ya?” mereka pun berjanji akan tetap mengingat Candy. Tetapi semua orang tetap berharap agar Candy selamat. Tetapi Tuhan berkata lain, Candy meninggal dunia pada jam 00.00.
Keesokan harinya pemakaman Candy akan dilaksanakan pada hari itu khusus 1 sekolah diliburkan untuk datang kerumah Candy. Semua teman-teman Candy sangat sedih termasuk dua sahabatnya Wiwi dan Lena.
Setelah 9 tahun  kepergian Candy Wiwi dan Lena tidak pernah melupakannya, dan Cindy adik Candy menikah dengan Rio kekasihnya, mereka pun mempunyai seorang putri yang diberi nama Candy, untuk mengenang kakaknya Candy yang sangat baik hati dan yang sangat mereka sayangi.

TAMAT...........................               
           
            {THE END}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar