Menahan Sakit Demi Orang yang
Disayang
Disebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada seorang anak yang berumur 14
tahun ia duduk dikelas 3 SMP, dia anak yang cantik, pintar, baik, sopan dan
patuh. Dia adalah murid yang sering menjuarai perlombaan-perlombaan antar
sekolah, antar kabupaten dan antar provinsi, dia pun hampir memenangkan
perlombaan tingkat nasional.
Candy nama anak itu, dia memiliki banyak sahabat-sahabat yang sayang
dengannya. Nama sahabatnya adalah Wiwi dan Lena, mereka adalah sahabat Candy
dari kelas 1 SMP. Mereka sangat menyayangi Candy, Candy pun sangat menyayangi
mereka.
Beberapa bulan ini Candy sering mengalami gejala-gejala seperti pingsan,
pusing dan mimisan. Karna sering mengalami semua itu Candy pergi ke dokter
untuk memeriksakan dirinya. Hari kamis sepulang sekolah Candy pergi ke rumah
sakit, sebenarnya 2 sahabatnya ingin mengantarkannya, tetapi Candy menolak dan
akhirnya Wiwi dan Lena pun mengijinkan Candy pergi seorang diri ke rumah sakit.
Candy pergi kerumah sakit dengan menggunakan taksi.
Sesampainya dirumah sakit, Candy pun langsung menuju keruangan dokter
Sammy. Dokter pribadi keluarganya. Tok...Tok...Tok...!! Candy mengetuk pintu
ruangan dokter Sammy, dokter Sam pun mempersilahkan Candy masuk dan duduk.
Candy langsung ditanya-tanya oleh dokter Sam. Dokter Sam bertanya “ada apa
Candy, apa ada yang bisa saya bantu?” jawab Candy “beberapa bulan ini saya
sering pusing, pingsan, dan mimisan dok, kira-kira saya terkena penyakit apa ya
dok?” tanpa basa-basi dokter Sam segera memeriksa Candy dan mengambil sampel
darah Candy untuk dites dilaboraturium. Setelah diambil darahnya Candy
dipersilahkan untuk pulang dan kembali esok hari.
Keesokan harinya setelah pulang sekolah Candy pergi lagi kerumah sakit
dengan menggunakan taksi lagi. Sesampainya dirumah sakit, seperti kemarin Candy
masuk dan mengetuk pintu dokter Sam. Tok...Tok...Tok!! Dokter Sam pun
mempersilahkan Candy masuk dan duduk. Sebelum duduk dokter Sam mengambil hasil
tes dilaci dibelakang kursi. Dokter Sam pun duduk lalu membuka amplop hasil tes
itu lalu membaca hasil tes itu didalam hati, sebelum dokter Sam memberitahu
semuanya kepada Candy, dokter Sam meminta Candy agar sabar dan tabah menjalani
ini semua. Candy pun mematuhi. Dokter Sam pun memberi tahu kepada Candy bahwa
ia mengidap penyakit kanker darah stadium terakhir, kata dokter Sam umur Candy
tinggal 3 bulan lagi. Awalnya Candy berusaha menahan air matanya, tetapi Candy
tidak dapat menahan perasaan sedihnya air mata Candy pun menetes. Karna Candy
sayang dengan orang tuanya dan sahabatnya, Candy pun meminta agar dokter Sam
tidak memberitahu semua ini keorang tuanya. Awalnya dokter Sam tidak mau
menuruti tetapi karna Candy memaksa akhirnya dokter Sam pun menuruti. Dengan
perasaan sedih Candy pun pulang, diperjalanan menuju rumah, air mata Candy
masih saja menetes. Sesampai didepan rumah Candy pun langsung membersihkan
matanya dari tetesan air mata. Candy mengetuk pintu rumahnya,
Tok...Tok...Tok...!! Ibu Candy segera membukakan pintu, setelah dibukakan pintu
Candy pun langsung masuk lalu menyalimi tangan ibunya, karna khawatir ada
sesuatu yang terjadi sampai Candy menangis, ibi Candy pun bertanya “sayang,
kenapa wajah kamu pucat sekali dan mata kamu terlihat lebam seperti habis
menangis saja?” Candy pun menjawab “gak ada apa-apa kok ma, tadi kepala Candy
agak sedikit pusing saja”. Karna ibunya sayang sekali kepada Candy ia takut
terjadi apa-apa kepada Candy, Candy pun disuruh untuk beristirahat dan ibu
Candy segera menelpon dokter Sam. Tapi Candy sempat mencegah, Candy berkata
“tidak usah memanggil dokter Sam ma, Candy Cuma pusing biasa, paling-paling
kalau dibawa tidur 1 jam pusingnya pasti hilang” ibu Candy pun tidak jadi
menelpon dokter Sam, ibu Candy berkata “ya sudah kamu istirahat saja dikamar
nanti ibu buatkan teh hangat dan bubur, nanti kalau sudah jadi mama bawakan
kekamar ya sayang?” Candy pun pergi kekamar, Candy seperti orang yang tak punya
semangat hidup, dipikiran Candy hanya “Hidupku Tinggal 3 Bulan Lagi”. Didalam
kamar Candy hanya terbaring dengan lemas sambil berfikir, “Hidupku Tinggal 3
Bulan Lagi”. Itu saja yang ada otak Candy.
Beberapa menit kemudian ibu Candy masuk dengan membawa teh dan bubur.
Karna sudah banyak menangis mata Candy jadi kelelahan, dan saat ibunya masuk Candy
pun sudah tertidur. Karna wajah Candy saat tidur terlihat sangat kelelahan ibu
Candy tidak tega membangunkannya, jadi teh dan bubur yang dibuat ibu Candy
dibawa lagi keluar.
Keesokan harinya sekitar pukul 05.30 pagi Candy sudah bangun, Candy
segera mandi lalu membersihkan tempat tidurnya. Setelah membersihkan tempat
tidur dan memakai seragam sekolah Candy duduk sejenak didepan meja rias seraya
mempercantik dirinya. Setelah selesai Candy pun langsung keluar menuju ruang
makan, disana sudah ada mama dan papa Candy dan Cindy adik Candy yang sekarang
duduk dikelas 1 SMP.
15 menit kemudian Candy selesai sarapan. Candy pun berpamitan dengan
papa dan mamanya, Candy pun pergi kesekolah bersama dengan adiknya Cindy karna
mereka satu sekolah. Mereka berdua berangkat dengan diantar supir mereka.
17.05 mereka sampai disekolah, jarak antara rumah Candy kesekolah memeng
sedikit jauh tapi kalau pergi kesekolah menggunakan kendaraan seperti mobil
bisa menempuh waktu sekitar 10-20 menit saja.
Setelah sampai Candy segera masuk kekelas. Mereka pun dbelajar dengan
sangat tenang. Tet...Tet...Tet...! Bel istirahat. Kedua teman Candy pun
mengajaknya untuk isttirahat dikantin, tetapi Candy menolak ia bilang ia tidak
ingin makan atau pun minum, karna lagi malas. Akhirnya Wiwi dan Lena pergi
kekantin hanya berdua saja, saat dikantin mereka berdua bertemu dengan Cindy,
Cindy pun bertanya, “mana ka’Candy? Kok enggak sama-sama kalian sih?” Wiwi pun
menjawab, “katanya dia lagi malas kekantin, jadi dia menunggu dikelas saja”.
Setelah sekitar 10 menit Wiwi dan Lena pun kembali kekelas, mereka membawakan
Candy sebotol minuman dan beberapa makanan ringan. Candy pun meminum dan
memakan makanan itu. Tet...Tet...Tet...! Bel masuk berbunyi.
Setelah pelajaran selesai semua Wiwi, Lena, dan Candy pun langsung
menuju keparkiran untuk mengambil mobil, trnyata diparkiran sudah ada Cindy
yang menunggu untuk ikut pulang.
Hari perhari sudah terlewati, sudah hampir 2 bulan terlewati keadaan
Candy pun semakin parah. Candy selalu menolak jika diajak pergi kedokter untuk
periksa. 4 minggu sebelum waktu yang ditentukan Candy masuk kerumah sakit dan
koma, 1 minggu sebelum waktunya Candy sadar kodis Candy semakin membaik, saat
itu Candy baru mengaku dengan orang tuanya dan kedua sahabatnaya kalau dia
menderita penyakit kanker darah stadium terakhir. Sekitar 2 jam sebelum pukul
00.00 atau waktu pergantian hari, keadaan Candy semakin kritis. Candy sempat
berpesan saat dia sadar dia berkata, “nanti kalau Candy sudah tiada, Candy mau kalau
kalian semua jangan melupakan aku ya?” mereka pun berjanji akan tetap mengingat
Candy. Tetapi semua orang tetap berharap agar Candy selamat. Tetapi Tuhan
berkata lain, Candy meninggal dunia pada jam 00.00.
Keesokan harinya pemakaman Candy akan dilaksanakan pada hari itu khusus
1 sekolah diliburkan untuk datang kerumah Candy. Semua teman-teman Candy sangat
sedih termasuk dua sahabatnya Wiwi dan Lena.
Setelah 9 tahun kepergian Candy
Wiwi dan Lena tidak pernah melupakannya, dan Cindy adik Candy menikah dengan
Rio kekasihnya, mereka pun mempunyai seorang putri yang diberi nama Candy,
untuk mengenang kakaknya Candy yang sangat baik hati dan yang sangat mereka
sayangi.
TAMAT...........................
{THE END}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar